Apa itu Kalender Hijriah dan Sejarahnya

    

Terdapat dua jenis kalender yang dipakai di Indonesia, yaitu kalender masehi dan kalender hijriah atau kalender islam yang dalam Bahasa Inggris yaitu islamic calendar. Mempunyai sebutan kalender islam karena kalender ini merupakan perhitungan yang tepat untuk hari-hari penting umat islam dan pencetusnya adalah umat islam. 

Hari-hari penting tersebut seperti Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi, dan lain sebagainya. Pembentukan kalender ini juga memiliki sejarah yang penting bagi umat islam. Ingin tahu sejarah dari terbentunya kalender islam? Yuk, mari simak ulasannya berikut ini.

Apa itu Kalender Hijriah dan Sejarahnya 

Sejarah Terbentuknya Kalender Hijriah

Awal mula terbentuknya kalender hijriah atau islam ini yaitu pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatab, tepatnya 6 tahun setelah Rasulullah SAW. wafat. Hal ini bermula dari pertanyaan Abu Musa Al-Asyari, salah satu gubernur pada masa itu, kepada Khalifah Umar Bin Khatab yang menanyakan tentang surat-surat yang tidak ada tahunnya, melainkan hanya bulan dan tanggal saja, sehingga membuatnya bingung. 

Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab memulai pembentukan kalender islam ini dengan bermusyawarah dengan beberapa sahabat, salah satunya Ali bin Abi Thalib. Para sahabat bermusyawarah tentang penetapan mulainya tahun 1 hijriah. Ali bin Abi Thalib pun mengusulkan agar 1 hijriah berdasarkan pada saat Nabi Muhammad SAW. berhijrah dari Makkah ke Kota Madinah dan para sahabat setuju dengan usulan ini. 

Sejak saat itulah kalender hijriah terbentuk. Untuk penggunaan nama-nama bulan yaitu sama dengan nama-nama bulan yang telah masyarakat arab gunakan sebelumnya. Nama-nama bulan di kalender islam atau hijriah ini yaitu; Muharram, Shafar, Rabi’ul Awwal, Rabi’ust Tsani, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzul Qa’dah, Dzulhijjah. 

2. Perbedaan Kalender Hijriah dengan Kalender Masehi

Kalender hijriah dan kalender masehi memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan yang pertama dapat terlihat dari awal tahun baru. Awal tahun baru untuk kedua jenis kalender ini tidak sama. Awal tahun untuk kalender islam yaitu 1 Muharram, sedangkan untuk kalender masehi yaitu 1 Januari. 

Perbedaan awal tahun ini karena perhitungan dua kalender ini berbeda. Kalender islam menggunakan sistem perhitungan orbit bulan pada bumi. Oleh karena itu, kalender ini juga seringkali disebut sebagai kalender lunar atau kalender bulan. 

Sedangkan, perhitungan untuk kalender masehi yaitu menggunakan sistem perhitungan pergerakan matahari. Oleh karena itu, kalender ini juga kerap kali disebut sebagai kalender matahari atau kalender solar. Untuk tahun ini, kalender hijriyah 2021 bertepatan dengan tahun 1442 hijriah. 

Perbedaan yang selanjutnya yaitu perhitungan awal harinya. Pada kalender islam, awal hari terhitung ketika matahari terbenam. Sedangkan, kalender masehi menghitung awal hari pada saat tepat pukul 00.00 atau 12 malam. 

Perbedaan yang lain yaitu pada jumlah hari dalam satu tahunnya. Jumlah hari di kalender masehi dalam setahun yaitu 365 hari. Sedangkan, jumlah hari pada kalender islam atau hijriah yaitu sebanyak 354 hari atau 355 hari. Seorang ahli ilmu falak NU, K.H. Shofiyullah, mengatakan bahwa perbedaan jumlah hari dalam setahun di kalender islam ini tidak tetap karena faktor siklus sinodis bulan. 

Meskipun memiliki beberapa perbedaan, dua jenis kalender ini juga memiliki persamaan. Persamaan yang pertama yaitu jumlah bulan dalam setahun yaitu 12, meskipun penamaan bulan dalam kalender masehi dan hijriah berbeda. Jumlah hari dalam satu minggu juga sama yaitu sebanyak 7 hari. 

Nama-nama bulan Hijriah, setiap nama bulan yang ada di kalender Hijriah tentunya berbeda dengan nama yang ada di kalender masehi. Berikut dua belas nama-nama bulan yang ada di kalender Hijriah;

• Muharram
• Shafar
• Rabi'ul Awal
• Rabi'ul Akhir
• Jumadil Awal
• Jumadil Akhir
• Rajab
• Sya'ban
• Ramadhan
• Syawal
• Zulqaidah
• Zulhijjah 

Sekian penjelasan mengenai kalender hijriah yang perlu Anda ketahui. Semoga artikel ini dapat bermanfaat, ya.