Contoh Cerita Singkat Pengalaman Berbuat Baik Kepada Orang Lain

   

Setiap kita memiliki pengalaman dalam hidup. Maka dari itu, tidak heran jika guru memberikan tugas untuk Anda menuliskan cerita pendek Anda tentang pengalaman Anda menolong orang lain.

Kali in saya akan kembali menuliskan Cerita singkat untuk memberikan contoh bagi tugas-tugas sekolah Anda. selain itu cerita pengalaman merupakan hal yang sangat penting untuk didokumentasikan. Terutama dalam bentuk menulis.

Untuk dapat menulis cerita pendek dengan baik, Anda harus secara serius memikirkan tentang pokok utama untuk dapat menentukan arah tulisan Anda. 

Silahkan dibaca dan tiru setiap cerita singkat hasil karangan saya di bawah ini;

 Contoh Cerita Singkat Pengalaman Berbuat Baik Kepada Orang Lain

Menolong Paman membeli garam ke warung

Contoh Cerita 1

Pada siang itu aku dan reno temanku sedang bermain gasing di depan rumah reno. Kebetulan ruma Reno memiliki perkarangan yang cukup luas. Maka sangat baik untuk kami gunakan bermain. Padahal rencana utama ketika aku ke rumah Reno, kami berjanji akan mengerjakan tugas matematika bersama-sama.

Tetapi, karena soal-soal yang aneh dan kami tidak bisa berpikir jernih lagi. Kami pun berkeputusan untuk bermain gasing. Oya Reno juga memiliki adik, namanya Rento, seorang pria kecil yang hitam manis dan mudah senyum. Dari kejauhan karena teriknya matahari dia menyoraki kami dua reno bermain gasing.

Tepat di depan rumah Reno rumah pamanku, Pamanku adik dari ibuku. Dalam keseruan kami bermain gasin. Untuk mengalihkan pikiran yang sudah sempoyongan karena mengerjakan soal matematika yang tidak selesai. Bahakan lebih nyaman kami berada di tengah terik matahari.

Paman memanggilku, dia bilang kepadaku, “Jon” aku dipanggil Jon, karena namaku Jorien. “Bisakah kamu menolong paman membeikan garam ke warung, haji Nani. Garam di dapur habis, tantemu lagi masak Rica-rica mentok, nanti om antar ke rumahmu kalau sudah masak.” Dengan senang hati aku pergi ke warung untuk membelikan garam untuk pamanku. “Siap om laksanakan,” Jawabku dengan penuh semangat.

Meminjamkan pulpen kepada teman baru di kelas

Contoh 2

Pagi itu sangat cerah, namaku Beleo aku kelas 4 SD aku pagi ini sangat bersemangat pergi kesekolah. Berjalan kaki sambil menyama om tante dan keluarga lainnya yang kelua rumah untuk memulai aktifitas mereka. Tapi aku semangat hari ini jujur bukan karena masuk kelas dan duduk lalu mendengarkan guru mengajar, meskipun sedikit kea rah sana juga sihhh, tapi aku bersemangat karena hari ini kami ada pertandingan bola.

Anak kelas 4 A melawan anak-anak kelas ku, kelas 4 C. Aku bersemangat karena hal itu, karena aku sangat suka bermain bola. Aku bercita-cita menjadi pemain bola terkenal setelah dewasa nanti.  Sesampai di di sekolah temanku Bode menyapaku dari kantin sekolah, “Beleo heiiii kamu, apakah siap untuk bertanding hari ini,” dengan nada berteriak, lalu aku menghampiri mereka semua yang sedang duduk di sana sambil memakan pisang goreng. 

Tiba-tiba kami melihat ada satu mobil putuh datang ke sekolah kami, semua anak-anak memberikan pandangan kepada mobil tersebut. Kata temanku Ropy, “Itu orang kaya yang baru saya pendah ke des akita, rumahnya berhadapan dengan rumahku, mungkin ia mengantarkan anaknya yang mau menjadi murid di sekolah kita.” aku menjawab, “ooooooo, mobilnya bagus yaa tapi berlumpur,” dengan wajah terpelongo melihat mobil tersebut.

Entah mengapa anak-anak sekolah hari itu semuanya, seperti baru melihat mobil. Tapi seperi ini agar aku jelaskan melalui cerita singkat ini. Pada hari senin dua hari yang lalu ada isu bahwa ada anak baru yang akan masuk ke sekolahku, orang kota. Tapi aku tidak tahu dari mana ada kabar kalau anak ini sangat cantik. Aku juga bingung definisi cantik yang seperti apa yang dimaksud.

Ketika semua anak menatap ke mobil tersebut, kepala sekolah kami datang untuk menyambut kedatangan orang tua murid. Lalu aku terpelongo melihat seseorang dengan sepati septi ala pekerja tambang keluar dari mobilnya. Dengan rambut yang dikuncir, berbadan tegap dan dari pintu sebelah keluar anak perempuan seumuran denganku, yang benar ternyata anak itu sangat cantik. Aku rasa kelas 4 SD sepertinya ini pertama kalinya aku jatuh cinta, senyumnya seperti jatuh dalam hatiku.

Ia satu kelas denganku ternyata, ketika guru masuk ke kelas, hari itu pelajaran bahasa Indonesia. Sih anak baru memperkenalkan dirinya ia duduk tepat disebelahku dengan meja yang terpisah lalu ia tersenyum kepadaku. Akupun semakin merasa aneh, tapi ketika aku memperhatikannya tiba-tiba ia mencari-cari sesuatu di tasnya.

Ia kebingungan, lalu aku bertanya, “ada apa, kamu sepertinya kebingungan atau mencari sesuati,” wajahku terlihats serius. Dengan suara yang lembut dia menjawab, “sepertinya pulpenku  ketinggalan.” Wajahnya terliahat sedih. Lalu aku menyeoderkan pulpenku, “pakai saja ini, karena aku masih ada untuk ku pakai.” Maka itulah pengalamanku menolong teman yang sedang kesusahan. Terimakasih.

Menolong pak guru menangkat buku paket

Contoh 3

Jam istirahat pertama dimulai, setelah jam pertama menyelesaikan satu mata pelajaran. Pelajaran seni budaya, ketika aku dan teman-teman berjalan ke kantin kami berhenti sejenak untuk melihat anak-anak kelas 6 bermain bola. Hari senin, jadi yang bertanding waktu itu adalah anak kelas 6 E dan anak-anak kelas 6 B.

Aku suka melihat anak kelas 6 karena mereka sebentar lagi akan SMP, aku jadi berimajinasi bagaimana kehidupan SMP nantinya ya. Kalau aku SMP mungkin aku juga akan terlihat lebih kerena jika dibandingkan SD seperti sekarang ini.

Lalu aku dan teman-teman melanjutkan perjalanan kami ke kantin. Sampai di kantin hidangan yang paling aku suka adalah pisang goreng tepung buatan ibuk kantin. Karena pisang yang digoreng memiliki  kematangan yang pas artinya tidak terlalu  matang tidak terlalu mentah. Lalu setiap pisang di belah dengan bagian-bagian yang pas juga, sehingga ketika digoreng dengan tepung memiliki kematangan yang pas.

Tidak terasa bel berbunyi menandakan masuk kelas, terlihat anak-anak ada yang sedikit lesu dan yang sambil bermain ala anak-anak lari-larian menuju ke kelas ada yang seperti lalat langung lari tanpa bayar setelah makan di kantin. 

Setelah aku menghitung semua yang aku makan, akupun membayar lalu kembali ke kelas. Pak Joni guru matematikaku memanggilku, karena kebetulan beliau akan masuk kelas kami jadi, meminta pertolongan untuk mengambil buku paket ke perpustakaan. Aku dan temaku dengan penuh semangat pun mendatangi perpustakaan untuk menolong bapak guru kami, membawa buku-buku paket ke kelas dari perpustakaan.

Penutup

Ketika saya menulis cerpen ini, entah mengapa saya sangat bahagia. Tapi bukan itu poinnya kiranya setiap cerita singkat di atas tentang menolong orang lain bisa bermanfaat untuk Anda dan dapat Anda tiru dan yang pasti dapat Anda ambil idenya untuk dijadikan cerpen ciptaan Anda sendiri dan bisa menjadi tugas Anda di sekolah.